Jumat, 14 Juni 2013

Indonesia Andalkan Dua Ganda Putra Senior di Perempat Final



JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sekian banyak ganda putra Indonesia yang turun di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013, hanya dua yang bisa lolos ke perempat final. Mereka adalah ganda senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto Chandra/Markis Kido.
Sejak awal, Ahsan/Hendra memang diharapkan bisa merebut gelar juara di turnamen bulu tangkis level Super Series ini.

Ahsan/Hendra yang kini berada di peringkat 13 dunia, maju ke perempat final setelah mengalahkan rekan senegara, Berry Anggriawan/Yohanes Rendy Sugiarto dengan skor cukup ketat, 26-24 dan 21-19.
Sementara itu, Alvent/Kido memanen kesuksesan dengan mengeliminasi unggulan tiga dari Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, juga dengan straight game, 23-21 dan 21-15.

Beberapa ganda junior sempat membuat kejutan di babak awal, tapi mereka belum mampu menapak ke babak lebih jauh. Andrei Adistia/Gideon Markus Fernaldi membuat kejutan di babak pertama dengan mengalahkan Hoon Thien How/Tan Wee Kiong. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak saat bertemu ganda China, Cai Yun/Fu Haifeng.

Ganda non-unggulan asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, di luar dugaan berhasil melaju ke babak ini. Di babak pertama, mereka langsung menumbangkan unggulan pertama asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Di perempat final, Ahsan/Hendra akan bertemu Cai/Fu yang merupakan unggulan kelima, sedangkan Alvent/Kido akan berhadapan dengan Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong yang merupakan unggulan delapan.

Perempat Final Ganda Putra:
Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia) vs Chris Adcock/Andrew Ellis (Inggris)
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) vs Cai Yun/ Fu Haifeng (China)
Shin Baek-choel/Yoo Yeon-seong (Korea) vs Alvent Yulianto Chandra/Markis Kido (Indonesia)
Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) vs Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun (Korea)

Ahsan/Hendra Singkirkan Juara Olimpiade



JAKARTA, KOMPAS.com — Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan maju ke semifinal Djarum Indonesia Open 2013 dengan menyingkirkan Cai Yun/Fu Haifeng.

Dalam pertandingan perempat final menghadapi pasangan China tersebut, Hendra/Ahsan menang dalam dua game 21-18 dan 21-13.

Ini merupakan kemenangan pertama Hendra/Ahsan menghadapi ganda juara Olimpiade 2012 ini. Sebelumnya, mereka kalah dalam dua pertandingan.

Di semifinal, mereka akan menghadapi ganda Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.

Hendra: Cai/Fu Sudah Menurun



JAKARTA, Kompas.com - Pemain ganda putra Hendra Setiawan melihat permainan juara Olimpiade 2012, Fu Haifeng/cai Yun memang sudah menurun.

Hendra yang berpasangan dengan Muhammad Ahsan berhasil lolos ke babak semifinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013, Jumat (16/6) dengan menyingkirkan Fu/Cai 21-18, 21-13.

Menurut Hendra Setiawan, permainan pasangan China ini memang terlihat menurun. "Mereka sempat cedera usai Olimpiade. Mungkin itu sebabnya permainannya menurun."

Sementara  Ahsan mengaku mereka sering diuntungkan posisi karena situasi di lapangan. "Kami sering  menang angin. Jadi mampu terus menekan mereka."

Sementara Cai/Fu mengaku kondisi fisik mereka memang belum pulih setelah sempat istirahat selama setangah tahun karena cedera usai merebut medali emas Olimpiade London, Agustus 2012.

Hanya, mereka mengaku permainan pasangan Indonesia tersebut memang konsisten. Namun, Fu menganggap permainan Hendra/Ahsan sebenarnya masih di bawah Hendra dengan pasangan sebelumnya, Markis Kido. "Kido/Hendra lebih sulit dihadapi. Mereka lebih lengkap."

Kamis, 13 Juni 2013

Owi Harapkan Gelar Juara Bermodal Dukungan Publik Istora


 

Jakarta - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke perempatfinal usai terlibat duel 'Merah Putih' dengan Fran Kurniawan/Shendy Puspa. Bersiap menghadapi lawan berikutnya, target juara pun dicanangkan bermodalkan dukungan publik Istora Senayan.

Tontowi/Liliyana yang unggulan kedua harus tertinggal lebih dulu saat menghadapi Fran/Shendy, kompatriotnya yang kini jadi lawan. Kalah 12-21, Tontowi/Liliyana akhirnya bisa berbalik menang dengan kemenangan 21-12, 21-11 di dua set berikutnya.

"Gim pertama kami main tertekan. Set kedua kami mencoba membalikkan keadaan. Dan di set ketiga kami sudah bermain sesuai pola yang telah kami siapkan," ujar Tontowi usai pertandingan tanpa didampingi Liliyana.

Dalam laga itu, dukungan luar biasa publik Istora Senayan boleh jadi terbagi dua antara yang mendukung Tontowi/Liliyana dan yang menyemangati Fran/Shendy.

Di babak-babak berikutnya, Tontowi/Liliyana boleh jadi berharap tak lagi terlibat duel serupa agar dukungan publik Istora bisa dikuasai sepenuhnya demi meraih gelar juara.

"Semoga dengan semangat penonton membuat kami bisa juara di Indonesia Open," seru Owi, sapaan akrab Tontowi.

Owi dan Butet--sapaan Liliyana--kini sudah langsung mempersiapkan diri untuk menghadapi unggulan lima asal Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di perempatfinal.

"Soal strategi saya belum tahu. Tergantung pelatih. Tapi yang pasti saya harus mengantisipasi bola-bola mereka. Karena jujur, dua pertandingan kemarin kami belum terlalu enak mainnya, karena mungkin masih adaptasi lapangan. Tapi mudah-mudahan besok bisa bermain lebih baik lagi," tekad Owi.

Rabu, 12 Juni 2013

Kejutan! Tommy Singkirkan Chen Long



JAKARTA, KOMPAS.com  Tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto, membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan dua asal China, Chen Long, di babak pertama Djarum Indonesia Open Super Series Premier, Rabu (12/6/2013).

Tommy mengalahkan lawannya yang merupakan unggulan dua tersebut dalam dua game, 21-11 dan 21-18.

Kemenangan Tommy langsung disambut meraih penonton Istora Gelora Bung Karno. Tommy memang unggul mutlak di game pertama 21-11. Di game kedua, Chen Long sempat unggul 12-16 sebelum pukulannya menyangkut di net. 

Setelah mengejar 14-16 dan menyamakan kedudukan 18-18, Tommy akhirnya merebut tiga poin sisa 21-18. Ini merupakan kemenangan pertama Tommy dalam tujuh pertemuan di antara keduanya.
Di babak kedua, Tommy akan menghadapi pemain Hongkong, Wong Wing Ki, yang menyingkirkan harapan Inggris, Rajiv Ouseph, 21-7, 24-22.

Minggu, 09 Juni 2013

(Djarum Indonesia Open) Bersama Hendra/Ahsan, Angga/Rian Jadi Senjata di Ganda Putra



(Jakarta, 7/6/2013) Dua pasangan ganda putra menjadi andalan Indonesia di ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013. Mereka adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro.

Meski baru berpasangan tahun lalu, Hendra/Ahsan yang menjadi juara di Malaysia Open Superseries 2013 dianggap lebih matang karena sudah banyak makan asam garam. Hal ini diungkapkan Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI.

“Sebelum berpasangan, mereka sudah banyak pengalaman, apalagi Hendra yang sudah pernah meraih medali emas olimpiade. Angga/Rian juga baru dua tahun berpasangan dan mereka masih muda, kedepannya masih ada waktu untuk lebih matang lagi” kata Herry.

Sementara Angga/Rian menunjukkan grafik penampilan yang meningkat di tahun 2013. Keduanya meraih dua gelar berturut-turut di turnamen Australia Open Grand Prix Gold dan New Zealand Open Grand Prix 2013. Di Piala Sudirman 2013 lalu, mereka juga menyumbang poin bagi tim Merah Putih saat menumbangkan Cai Yun/Fu Haifeng, peraih medali emas Olimpiade London 2012 dari Cina.

“Penampilan Angga/Rian sudah jauh lebih baik, terutama dari segi mental. Kalau teknik, saya lihat mereka tidak ada masalah, hanya mental bertanding yang masih kurang. Setelah menang di Australia. New Zealand dan mengalahkan Cai/Fu di Piala Sudirman, terlihat sekali banyak kemajuan” ujarnya.

Jelang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013, kedua pasangan ini menjadi senjata di sektor ganda putra. Nomor ganda putra menjadi salah satu nomor andalan selain ganda campuran yang ditargetkan meraih gelar lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliiyana Natsir.

“Target ganda putra adalah masuk final dulu, kalau bisa juara. Selain Hendra/Ahsan, Angga/Rian juga diandalkan, tetapi kalau yang muda-muda bisa membuat kejutan, kenapa tidak?” tambah Herry.