Jumat, 29 Maret 2013

Piala Sudirman Target Berikutnya

Jakarta, Kompas - Setelah merebut gelar juara ganda campuran pada turnamen bulu tangkis All England Super Series Premier 2013 melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, PB PBSI menargetkan meraih gelar juara pada tiga kejuaraan utama berikutnya. Tiga kejuaraan utama itu meliputi Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan SEA Games.
Demikian harapan Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan di sela-sela penyambutan tim bulu tangkis Indonesia yang baru saja tampil di tiga turnamen di Eropa, Rabu (20/3) malam.
”Saya sangat terharu melihat tim yang ke Eropa memperoleh apa yang ditargetkan. Sembilan partai dalam perempat final, lima partai semifinal, dan satu gelar juara. All England adalah satu dari empat kompetisi yang ditargetkan tahun ini. Tiga kompetisi lainnya adalah Sudirman Cup, World Championship, dan SEA Games,” kata Gita.

Walau ada target di tiga kejuaraan utama itu, PBSI tetap berupaya mempertahankan gelar juara lainnya, salah satunya Piala Axiata yang akan dimulai Kamis ini di Surabaya dan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Penyambutan tim nasional bulu tangkis berlangsung di Pintu D1, Terminal 2, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dari ketiga target itu, Piala Sudirman menjadi kejuaraan terdekat yang akan dihadapi para pebulu tangkis nasional. Kejuaraan dunia beregu campuran itu akan berlangsung di Kuala Lumpur pada 19-26 Mei 2013.
Gita mengatakan, pekan depan ia akan mengumumkan daftar pemain, pelatih, dan manajer di Piala Sudirman. ”Pada 1 April, siapa-siapa yang berangkat sudah dipastikan sehingga dapat difokuskan. Sebab, tantangan kompetisi ini tidak lebih ringan dari All England,” katanya.
Lebih bersemangat

Menurut pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, sejak kepemimpinan Gita, fokus PBSI bukan sekadar menjadi juara, melainkan diikuti pembuktian kerja keras setiap pemain.
”Sistem kontrak individu yang diterapkan Pak Gita menjadikan pemain lebih bersemangat. Buktinya keberhasilan All England. Meskipun keberangkatan tim tidak komplet, tidak diikuti dengan tim medis, Tontowi dan Liliyana sukses menjadi juara,” katanya.
”Mudah-mudahan dalam kepengurusan sekarang, Pak Gita terus mengeluarkan gebrakan yang membuat kami bersemangat, termotivasi,” kata Liliyana, yang dengan mata berkaca-kaca mengaku mempersembahkan kemenangan ini untuk keluarga yang selalu mendukungnya dan sang pelatih, Richard Mainaky.

Tim penyambut yang terdiri dari keluarga, kerabat, dan pengurus PB PBSI yang sudah menunggu lama tampak berseri-seri saat melihat Tontowi dan Liliyana muncul. Seperti diberitakan Antara, iringan tepuk tangan juga datang dari pengunjung bandara yang akhirnya ikut menanti kedatangan mereka.
Soal kegagalannya mencapai final di turnamen Swiss Terbuka yang berlangsung setelah All England, Liliyana berpendapat tenaga mereka sudah terkuras di All England. Di Swiss Terbuka, mereka dikalahkan pasangan Zang Nan/Tang Jinhua (China) di semifinal, 17-21, 21-19, 10-21.

Atas keberhasilan di All England, Tontowi dan Liliyana masing-masing mendapatkan hadiah deposito Rp 200 juta. Deposito tersebut diberikan oleh klub asal mereka, PB Djarum dan PB Tangkas Alfamart. ”Kami akan memberikan bonus kepada keduanya, termasuk untuk pelatih,” kata Gita.
Untuk ke depan, dalam perencanaan jangka panjang, Gita bertekad mendapatkan kembali beragam gelar dalam kejuaraan bulu tangkis yang pernah diraih Indonesia. ”Kami akan berusaha membawa kembali marwah juara bulu tangkis ke Indonesia,” ujarnya. (K05)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar