Jakarta, Kompas - Setelah merebut gelar juara ganda
campuran pada turnamen bulu tangkis All England Super Series Premier
2013 melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, PB PBSI menargetkan meraih
gelar juara pada tiga kejuaraan utama berikutnya. Tiga kejuaraan utama
itu meliputi Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan SEA Games.
Demikian
harapan Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan di sela-sela penyambutan tim
bulu tangkis Indonesia yang baru saja tampil di tiga turnamen di Eropa,
Rabu (20/3) malam.
”Saya sangat terharu melihat tim yang ke Eropa
memperoleh apa yang ditargetkan. Sembilan partai dalam perempat final,
lima partai semifinal, dan satu gelar juara. All England adalah satu
dari empat kompetisi yang ditargetkan tahun ini. Tiga kompetisi lainnya
adalah Sudirman Cup, World Championship, dan SEA Games,” kata Gita.
Walau
ada target di tiga kejuaraan utama itu, PBSI tetap berupaya
mempertahankan gelar juara lainnya, salah satunya Piala Axiata yang akan
dimulai Kamis ini di Surabaya dan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Penyambutan
tim nasional bulu tangkis berlangsung di Pintu D1, Terminal 2, Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Dari ketiga target itu, Piala Sudirman
menjadi kejuaraan terdekat yang akan dihadapi para pebulu tangkis
nasional. Kejuaraan dunia beregu campuran itu akan berlangsung di Kuala
Lumpur pada 19-26 Mei 2013.
Gita mengatakan, pekan depan ia akan
mengumumkan daftar pemain, pelatih, dan manajer di Piala Sudirman. ”Pada
1 April, siapa-siapa yang berangkat sudah dipastikan sehingga dapat
difokuskan. Sebab, tantangan kompetisi ini tidak lebih ringan dari All
England,” katanya.
Lebih bersemangat
Menurut
pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, sejak kepemimpinan Gita,
fokus PBSI bukan sekadar menjadi juara, melainkan diikuti pembuktian
kerja keras setiap pemain.
”Sistem kontrak individu yang
diterapkan Pak Gita menjadikan pemain lebih bersemangat. Buktinya
keberhasilan All England. Meskipun keberangkatan tim tidak komplet,
tidak diikuti dengan tim medis, Tontowi dan Liliyana sukses menjadi
juara,” katanya.
”Mudah-mudahan dalam kepengurusan sekarang, Pak
Gita terus mengeluarkan gebrakan yang membuat kami bersemangat,
termotivasi,” kata Liliyana, yang dengan mata berkaca-kaca mengaku
mempersembahkan kemenangan ini untuk keluarga yang selalu mendukungnya
dan sang pelatih, Richard Mainaky.
Tim penyambut yang terdiri dari
keluarga, kerabat, dan pengurus PB PBSI yang sudah menunggu lama tampak
berseri-seri saat melihat Tontowi dan Liliyana muncul. Seperti
diberitakan Antara, iringan tepuk tangan juga datang dari pengunjung
bandara yang akhirnya ikut menanti kedatangan mereka.
Soal
kegagalannya mencapai final di turnamen Swiss Terbuka yang berlangsung
setelah All England, Liliyana berpendapat tenaga mereka sudah terkuras
di All England. Di Swiss Terbuka, mereka dikalahkan pasangan Zang
Nan/Tang Jinhua (China) di semifinal, 17-21, 21-19, 10-21.
Atas
keberhasilan di All England, Tontowi dan Liliyana masing-masing
mendapatkan hadiah deposito Rp 200 juta. Deposito tersebut diberikan
oleh klub asal mereka, PB Djarum dan PB Tangkas Alfamart. ”Kami akan
memberikan bonus kepada keduanya, termasuk untuk pelatih,” kata Gita.
Untuk
ke depan, dalam perencanaan jangka panjang, Gita bertekad mendapatkan
kembali beragam gelar dalam kejuaraan bulu tangkis yang pernah diraih
Indonesia. ”Kami akan berusaha membawa kembali marwah juara bulu tangkis
ke Indonesia,” ujarnya. (K05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar