Minggu, 17 Maret 2013

Kisah di Balik 'Sengatan Smash 100 Watt' Hariyanto Arby

Seperti apakah rasanya disengat listrik berkekuatan 100 watt? Tanya saja pada lawan main mantan pebulu tangkis nasional, Hariyanto Arby. Dengan kekuatan jumping smash yang khas, ia mengalahkan lawan-lawannya dan mendapat julukan ‘Smash 100 Watt’. Berkat teknik jumping smash tersebut, pria kelahiran Kudus, 21 Januari 1972 ini disebut-sebut sebagai reinkarnasi atlit legendaris, Lim Swie King. Jika Lim Swie King selalu mengambil satu langkah mundur sebelum melancarkan serangan smash, Hari tidak. Ia langsung melompat dan melancarkan Smash 100 Watt-nya.

Mengikuti kejuaraan Pelajar se-Asia di Hongkong tahun 1986, karir Hari di dunia bulu tangkis pun dimulai. Meski namanya mulai diperhitungkan berkat gaya smash-nya yang atraktif tersebut, hingga tahun 1992 prestasi Hari belum kunjung bersinar di turnamen internasional. Beban tersebut kian terasa di pundaknya terlebih karena ia dibayang-bayangi oleh prestasi kedua kakaknya yang merupakan atlit bulu tangkis legendaris, Hastomo Arbi dan Eddy Hartono.


Ketika semua orang sudah meyakini karir Hariyanto Arbi telah berakhir, semangat pantang menyerah dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil. Ia berhasil mengibarkan Sang Saka di hadapan dunia dengan menjuarai All England tahun 1993 dan 1994. Menyusul dengan segudang prestasi lainnya di kejuaraan Taiwan Master, Jepang Terbuka, Hongkong Terbuka, SEA Games, dan Thomas Cup. Semua prestasi tersebut diraih secara konsisten mulai dari tahun 1993 – 1998, termasuk diantaranya Juara Dunia tahun 1995.


Hingga kini ia telah menggantung raket, kehidupannya tak jauh dari dunia bulu tangkis. Ia dan dua rekannya menggeluti bisnis peralatan bulu tangkis bernama Flypower. Perusahaan miliknya kerap menjadi sponsor bagi beberapa atlit muda yang potensial dengan mengirim mereka ke berbagai kejuaraan di dalam dan di luar negeri. Hal ini dilakukannya untuk terus memajukan bulu tangkis di Indonesia dan menyemangati generasi penerus.


Dalam sebuah talk show, Hari mengajak para pemain bulu tangkis muda Indonesia untuk berani bermimpi karena semuanya berasal dari sebuah mimpi. Ucapannya bukan tanpa alasan karena ia sungguh berjuang dan berhasil membungkam suara-suara sumbang yang ragu akan dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar